Mindful living by living mindlessly

Andi R
5 min readAug 1, 2020

Anjay! catchy kan ya title-nya yet ini bukan click bait kok karena di log kali ini gue akan membahas salah satu cara berpikir yang membantu gue to have clear mind at times, stay within my purpose frame and be intentionally grateful towards living sehingga i could call myself sebagai orang yang menikmati abundance of serendipities.

“ serendipity /ˌsɛr(ə)nˈdɪpɪti/ noun

the occurrence and development of events by chance in a happy or beneficial way.”

You’d prolly say “whoa, kok bisa kejadian happy go lucky ini abundance disekitar kita?”. believe it or not lucky or not lucky is a game yang ada dikepala lo, menurut Margie Warrell :

“ The truth is that lucky people aren’t lucky by sheer accident. They’re lucky because of the mindset they bring to life. A mindset that accepts bad luck as inevitable but good luck as something we create by sheer hard work, bravery and optimism. ”

nah, klo tentang sheer hardwork menurutku itu udah tangible dengan optimism and so does bravery sehingga this mindset of optimism yang main di kepala lo harus selalu dijaga gak lebih dan gak kurang sehingga decision making lo maupun reasoning-mu dapat berfungsi dengan baik towards what you want to achieve.

well, im not an expert in psychology or human neurology study but i know first hand how optimism may lead you to bunch of luckyness which develop to serendipities. (lets talk at the comment!)

Lets talk practicality!

your magic box in palm size is a tool to maintain your optimism, yap gue bicara tentang smartphone lu yang mungkin lu pake baca sekarang. banyak kok aplikasi yang bisa support mindfullnes living, reflection reminders dan to do list yang bantu lo keep track on your purpose in a moment.

Photo by Bagus Hernawan on Unsplash

i’ve tried bunch of journaling and mindfulness app contohnya 1) Journey, 2) Reflectly, 3) Calm, 4) Fabulous Me and other things lah. how do they work? sederhananya aplikasi yang gue sebutkan diatas itu memberikan lu jadwal / rutinitas dalam hidup lu melakukan kegiatan yang diyakini membantu lu biar mindful.

“mindful is focusing one’s awareness on the present moment, especially as part of a therapeutic or meditative technique atau as simple as conscious or aware of something.”

this is so late too ask but kenapa mindful penting? karena intentional living dan managing expectation menurut gue ini key thing yang perlu kita perhatikan sedari awal sehingga what you purchase or claim itu emang purposefully functional and provide added value ke hidup lo bukan menjadi negative emotional baggage, useless dan digudangin aja. What about managing expectation? menurut gue, like it or not sekarang itu bukan susah milih karena opsinya sedikit tapi kebalikannya, what’s tangible adalah ekpektasi kita terhadap pilihan-pililhan yang kita harapkan dapat memberikan result yang emang kita harapkan, keywordnya adalah mengharap, harap, atau harapan might as well kita bilang ekspektasi. Ok, so what klo ekspektasinya kita bisa atur? feeling of estatic or sorrow ketika the expectation gamesnya mulai bakal gak ngaruh kita banget sampe ke core dimana dia bisa ngaruh ke decision atau reasoning kita, contoh nih : lu hepi banget sehingga ketika diajak teman belanja kamu beli tanpa pikir2 budgeting yang telah kamu plan hal ini biasanya direinforce karena sugesti orang lain or even ads disaat kita lagi merasa sangat hepi, so we worry less and thats not always good to be worry less under influence.

penting kan mindful sekarang. now lets get to practicality (part 2)!

kata kuncinya adalah stoic, YES its STOIC! cari di app store iPhone lu yang namanya STOIC, this is not an endorsment tapi sejauh ini aplikasi ini walau gue gak strictly journaling everytime its pop out in my phone. i believe ini helps karena instead of blindly doing journal, they ask you question but sebelum itu dia bagi 3 sesi yaitu pagi, siang dan malam.

  1. Pagi adalah waktu yang telah kamu atur dimana kamu bisa memilih aspek apa yang ingin kamu pilih dalam hidupkan yang menjadi perhatian dihari ini, contohnya : kerja, learning, ibadah dan lain-lain. trus dia beri lagi pertanyaan relevan yang membuat lu lebih spesifik terhadap aspek yang menjadi fokus lu hari ini. finally lu bakal diarahin ke mindful technique by your choice to do or even just skip it.
  2. Siang : lu bisa dapat second wind disini karena dari pertanyaan dipagi hari appnya bakal nanya lagi dan nge-evaluasi lu. pertanyaannya pun sesuai banget dengan daily routine of your choice, contoh : do you struggle with somebody you work with in your office?, ya kan, pertanyaan kek gitu hanya ketika lu mau curhat sama teman but this time you just journaling dan ketika lu nulis lu bisa menstrukturkan, identifikasi or even solve your underlying problem yang gak kepikir. kemudian dia bakal lagi kasih lu choice of mindful technique to pick.

3. Malam : disini lu wind down, reflect on today. melihat apakah lu hepi dengan hari ini. sometimes gue liat stats gue on how i take my concern for several days or weeks yang telah gw jalani.

looking back this apps help me stay focus and align my mind with my purpose/intention. this app usefull is beyond i’ve expected before so i could say you should try and tell me your take on this.

one more thing gue suka banget app ini karena pop out banyak quote yang relevant terhadap hidup “stoic” yang bisa menjadi salah satu asupan lu untuk refleksi diri sehari-hari. klo gak dapat nih gue kasih linknya

sebelum itu apa sih arti “stoic” itu :

“ stoic /ˈstəʊɪk/ noun

a person who can endure pain or hardship without showing their feelings or complaining.”

wow, keknya berat banget ya? yes, couldnt agree more tapi klo mau kita telisik lebih lanjut ini bukan soal endure hardship doang / persevere tapi mengenai ngontrol diri kita dari externalities yang emang sudah seharusnya gak kita concern berlebihan, gue dapat blog yang bagus banget buat nyederhanain apa itu stoic, judulnya itu “Stoicism: Kebahagiaan dan Ketidakpedulian” oleh Asief Abdi. lu bisa baca disini.

nah, sekarang lets look back to the title, judul dari mindful living by living mindlessly itu bukan maksud gue mencari ketenangan dengan being reckless tapi by being “present”. being present is a lot kan, gue udah jabarin diatas juga kan.

nah, sampai sini i hope kamu bisa practice hidup yang lebih purposeful, intentional dan mindful apalagi sekarang kita di era COVID19 ini. something to keep us sane bakalan lebih baik klo dari diri kita sendiri sehingga kedepannya kita bisa membantu yang lain.

i think thats is the end of this blog and i leave you with this, cheerio!

Suvenir buat lu! have a great weekend

--

--

Andi R

Living minimal to get by. Spending 8 hours on weekday geeking on BIM, polishing life clarity and intentions.